Type dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP
unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Agustus 2003), yaitu:
Pemberian kategori tersebut merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan
juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel
(isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk
menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator
sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter
lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut
sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai
berikut:
1. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator
yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor
mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
2. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
3. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
4. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
5. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
6. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
7. Setiap segment harus diberi ground.
8. Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
9. Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector
dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
3. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
4. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
5. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
6. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
7. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
8. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
9. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight
cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan
untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu
merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak
menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini,
yaitu :
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Putih-Biru
Pin 6 Hijau
Pin 7 Putih-Coklat
Pin 8 Coklat
CROSSOVER CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan warna yang berbeda, dalam artian ujung nomor satu
Berberda dengan ujung nomor dua di ujung lain. Dengan susunan Kabel sbb :
Putih-Orange Putih-Hijau
Orange Hijau
Putih-Hijau Putih-Orange
Biru -
Putih-Biru -
Hijau Orange
Putih-Coklat -
Coklat -
Pengkabelan
Diposting oleh Ricardo "nezza" Izecson di 16.06
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar